Senin, 16 Juli 2012

Posisi-Posisi Sex Hot Dalam Persepektif Agama Islam


Posisi-Posisi Sex Hot Dalam Persepektif Agama Islam
Satu hal lagi yang menambah kenikmatan dalam hubungan intim suami istri agarmencapai orgasme, yaitu posisi bersetubuh (sex positions). Kebetulan Islam sendiri memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada pemeluknya untuk mencoba berbagai variasi posisi dalam berhubungan seks. Satu-satunya ketentuan yang diatur syariat hanyalah, semua posisi seks itu tetap dilakukan pada satu jalan, yaitu farji. Bukan yang lainnya.
Allah SWT berfirman, “Istri-istrimu adalah tempat bercocok tanammu, datangilah ia dari arah manapun yang kalian kehendaki.”( QS. Al-Baqarah 2:223).

1.      Bertenang Ketika Memui Jima’
Apabila suami mau menusukkan zakarnya ke dalam faraj isteri, bertenanglah dan sama-samalah dengan suami membaca Bismillah. Ketenangan ini penting bagi penghayatan rasa, dan InsyaAllah isteri akan merasa lebih nikmat dan mudah mencapai kepuasan. Rasulullah s. a. w. sendiri berpesan kepada isteri-isterinya agar bertenang ketika itu.  Menurut riwayat Al-Khatib danUmmu Salmah, Rasulullah menutup kepalanya, dan membisikkankepada isterinya engkau dengan tenang.

2.       Paling baik Berada Di Bawah
Posisi jimak yang terbaik ialah suami berada di atas isteridalam keadaan terlangkup sedang isteri pula terlentang di bawahsuami bagaikan hamparan. Sebuah hadis ada menyebut ertinya: “Anakitu milik yang menjadi hamparan (wanita)”. Posisi inilah yangpaling merehatkan isteri, dan membolehkan isteri menumpukanperhatian kepada rasa kenikmatan. Sekiranya alat kelamin suamiitu besar pun, posisi inilah yang terbaik bagi menampungnya, keranapeha boleh dihamparkan selebar mungkin.

3.      Seburuk-buruk Kedudukan Berjima
Posisi jima yang dianggap paling buruk dan segi kesihatan ialahkeadaan dimana isteri berada di atas suami dalam keadaan terlentang sementara suaminya juga baring terlentang. Dengan posisi ini suamiakan memasukkan zakarnya dari arah punggung isterinya. Dan segi kesihatan ini dianggap bahaya kerana mani tidak boleh keluar habis dan boleh menyebabkan kerosakan alat kelamin dan boleh mengakibatkan suami mati pucuk juga oleh perubatan moden.
4.      Posisi Ijba’ (Doggy Style)
Menurut ahli tafsir, ayat ini turun sehubungan dengan kejadian di Madinah. Suatu ketika beberapa wanita Madinah yang menikah dengan kaum muhajirin mengadu kepada Rasulullah SAW, karena suami-suami mereka ingin melakukan hubungan seks dalam posisi ijba’ atau tajbiyah.
Ijba’ (Doggy style) adalah posisi seks dimana lelaki mendatangi farji (vagina) perempuan dari arah belakang. Yang menjadi persoalan, para wanita Madinah itu pernah mendengar perempuan-perempuan Yahudi mengatakan, barangsiapa yang berjima’ dengan cara ijba’ maka anaknya kelak akan bermata juling. Lalu turunlah ayat tersebut.
5.       Variasi Posisi Seks yang Lain
Lalu bagaimana dengan variasi posisi seks yang lain? Terkait dengan ayat 233 Surah Al-Baqarah diatas, Imam Nawawi menjelaskan, “Ayat tersebut menunjukan diperbolehkannya menyetubuhi wanita dari depan atau belakang, dengan cara menindih atau bertelungkup. Adapun menyetubuhi melalui dubur tidak diperbolehkan, karena itu bukan lokasi bercocok tanam.” Bercocok tanam yang dimaksud adalah berketurunan.
Muhammad Syamsul Haqqil Azhim Abadi dalam ‘Aunul Ma’bud menambahkan, “Kata ladang (hartsun) yang disebut dalam Al-Quran menunjukkan, wanita boleh digauli dengan cara apapun : berbaring, berdiri atau duduk, dan menghadap atau membelakangi..”
Demikianlah, Islam, sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, lagi-lagi terbukti memiliki ajaran yang sangat lengkap dan seksama dalam membimbing umatnya mengarungi samudera kehidupan. Semua sisi dan potensi kehidupan dikupas tuntas serta diberi tuntunan yang detail, agar umatnya bisa tetap bersyariat seraya menjalani fitrah kemanusiannya.
(Sumber : Sutra Ungu, Panduan Berhubungan Intim Dalam Perspektif Islam, karya Abu Umar Baasyir dan dari berbagai sumber

Sumber: 
http://id.shvoong.com/lifestyle/fashion-and-beauty/2166146-posisi-posisi-sex-yang-hot/#ixzz20ksXuBvB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar